Siapa di sini yang merasa hidupnya kok gini-gini aja? Cari duit susah, utang numpuk, masalah datang bertubi-tubi. Terus, respons kita apa? Biasanya, malah makin jauh dari masjid, scroll HP tanpa tujuan, atau bahkan lari ke hal-hal yang kurang berkah.
Nah, dalam acara "Bintara Bersholawat" kemarin, Al Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf punya resep ampuh buat kita yang sering galau. Intinya cuma dua: Lari ke Allah, Jangan ke Maksiat!
1. Stop! Jangan Tambah Masalah dengan Maksiat
Habib Abdullah mengingatkan kita tentang pentingnya Tauhid (meng-Esakan Allah). Saat kita kena masalah apapun bentuknya kadang respons spontan kita malah maksiat. Misalnya, stres pekerjaan, lalu memilih marah-marah, gibah, atau bahkan meninggalkan salat.
Pesan Kunci Habib Abdullah: "Ketika musibah datang, jangan lari kepada maksiat, lari kepada Allah! Dialah satu-satunya penolong."
Kalau kata anak muda sekarang: Stop drama, curhat langsung ke Pencipta skenarionya. Masalahmu besar? Allah lebih besar! Jadi, solusi terbaik saat down adalah mengambil wudhu, gelar sajadah, dan curhat sepuasnya di hadapan-Nya.
2. Majelis Ilmu: Tempat Charging Baterai Iman
Di mana kita bisa ketemu ketenangan itu? Jawabannya: Majelis Ilmu dan Majelis Zikir.
Menurut Habib Abdullah, majelis seperti "Bintara Bersholawat" adalah tempat charging baterai iman kita. Di sana, kita diingatkan tentang tujuan hidup, kematian, dan pentingnya beribadah. Kehadiran kita di majelis adalah bukti konkret bahwa kita mencintai Nabi Muhammad SAW.
3. Tanda Cinta Sejati: Shalat dan Sholawat
Habib juga membahas tentang Mahabbah (cinta) kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau mengutip hadis: "Anta ma'a man ahbabta" (Engkau akan bersama orang yang engkau cintai).
Tanda cinta kita pada Nabi harus nyata, bukan cuma di mulut! Caranya gampang:
Jaga Shalat Lima Waktu: Ini adalah pondasi. Habib memberi peringatan keras: jika kita berani meninggalkan shalat, apalagi Subuh, siap-siaplah dengan penyesalan yang tak terhingga di alam kubur.
Perbanyak Shalawat: Shalawat adalah jembatan penghubung antara kita dengan Rasulullah. Semakin sering kita bershalawat, semakin dekat kita dengan syafaat beliau di Hari Kiamat.
Intinya: Kalau kamu mau hidup tenang, berhenti mencari shortcut duniawi. Mulai sekarang, prioritaskan Allah, tunaikan hak-Nya (shalat), dan perbanyak cinta pada Nabi (shalawat). Insya Allah, hati pun jadi tentram!
