Kuncinya satu, kita semuanya harus bersatu. Sebagaimana para pahlawan, tadi guru kita Habib Nabil ya, para ulama mengatakan beliau menceritakan bahwa negeri ini daripada yaitu berkahnya para ulama, para habaib, luar biasa para pahlawan kita merancang dengan baik sehingga kita memiliki daripada dasar negara kita Pancasila. Yang satu, Ketuhanan Yang Maha Esa, itu sila pertama. Sila ketiganya apa? Persatuan Indonesia. Ini persatuan Indonesia selaras dengan ayat Al-Qur'an surah Al-Anbiya yaitu ayat 92, Dikatakan qallahu taala fil quranil karim Auzubillahiminasyaitanirrajim Bismillahirrahmanirrahim Inna hadzihi ummatakum ummatan wahidah wa ana rabbukum fa'budun. Kita ini semuanya yang Allah ciptakan manusia adalah umat yang satu. Tidak bisa, tidak boleh berpecah, tidak boleh saling mencaci, tidak boleh saling memakai tabayun. Wa ta'awunu ibadillah ikhwana, kalau mau makmur ayo kita bersatu jangan sampai berpecah belah, insyaallah aman."

​"Yang terpenting kalau negara pengen makmur, lihat ada dua ya, ada dua pilar yang harus diperhatikan. Apa katanya Baginda Rasul sallallahu alaihi wasallam? Simfani idza saluha saluhat sairul ummah, wa idza fasada fasadat sairul ummah. Al ulama wal umara. Ada dua yang apabila dua ini baik, insyaallah umat menjadi baik. Apabila dua ini buruk, umat semua menjadi buruk. Yang pertama apa? Al-ulama. Yang kedua apa? Al-umara. Para ulama, para umara yang alhamdulillah malam hari ini kita duduk bersama-sama tadi berselawat bersama umat, bersama para ulama tadi, alhamdulillah duduk bersama kita Bapak Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Nasar Umar. Ini menandakan alhamdulillah kita bersatu, ulama, umara, umat. Insyaallah doa-doa kita mustajab dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tapi ingat, kita harus mencintai ulama, menghormati ulama. Jangan sampai nanti diazab oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

​"Ya Nabi sudah kasih peringatan, Saya'la ummati zamanun yafiruna minal ulama wal fuqaha. Akan ada nanti zaman orang lari dari ulama. Sekarang bukan cuman lari, berani. Betul apa tidak? Berani dengan ulama, takut-takut nanti Allah kasih azab. Apa azabnya, Bib? Ada tiga. Yang pertama, yarfa'allah albaka min kasbihim. Diangkat keberkahan daripada usaha-usaha kita. Makanya merasa kurang aja masyarakat, kurang kurang ini, kurang itu. Sehingga apa? Banyak tuntutan, banyak mau, banyak ini. Akhirnya apa yang terjadi? Demo sana demo sini. Mungkin itu gara-gara kita kurang menghormati ulama, kurang menghargai umara dari kita juga."

​"Apa azab yang kedua? Azab yang kedua dikatakan oleh Baginda Rasul sallallahu alaihi wasallam, sultanannim. Nanti dikirim ya para pemimpin-pemimpin yang zalim, para pejabat-pejabat yang korup, para pejabat-pejabat yang enggak peka kepada umatnya. Nauzubillah min dzalik. Itu kembali lagi kepada siapa? Kepada kita umatnya. Mari kita hormati ulama. Kenapa? Karena ulama dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Innama yahsyallah min ibadihil ulama. Kata Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuliakan ulama. Ulama iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ini yang kita inginkan, ini yang disuruh oleh Baginda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam."