Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, para jamaah dan sahabat-sahabatku di mana pun berada.
Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, ya. Kali ini, saya mau ngobrol santai tentang ceramah yang bikin kita mikir, "Eh, kok hidupku begini-begini aja, ya?" Nah, ternyata ada rahasia pentingnya, Saudara-saudaraku.
Ceramah ini intinya ngajak kita balik lagi ke pondasi yang paling kokoh: akhlak Nabi Muhammad SAW. Allah sendiri yang bilang, akhlak Nabi itu "agung," bukan main-main. Kenapa? Karena Nabi itu dididik langsung oleh Allah! Bukan dari manusia mana pun. Jadi, kalau mau hidup adem, tentram, berkah, ya sudah, ikutin saja akhlaknya. Gampang, kan?
Tapi, coba kita lihat, kenapa sih kok umat Islam sekarang kayak lagi "sakit"? Banyak masalah di mana-mana. Korupsi, kerusuhan, pejabat yang mulutnya suka asal bicara. Kenapa? Kata ulama kita, ini semua gara-gara kita ngabaiin adab dan akhlak Nabi. Kalau kata Imam Al-Ghazali, rusaknya rakyat itu karena rusaknya pemimpin, dan rusaknya pemimpin itu karena rusaknya ulama yang sudah cinta dunia. Duh, ngeri ya?
Nah, sekarang pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini? Mau sampai kapan lihat negara kita makin keruh?
Solusinya cuma satu, Saudara-saudaraku: Revolusi Akhlak!
Jangan bayangin revolusi pakai bawa pedang atau bambu runcing. Revolusi akhlak itu dimulai dari kita sendiri. Dari yang paling gampang, dari rumah kita, dari keluarga kita. Ajak anak-anak kita, istri kita, atau teman-teman kita buat belajar lagi, ngaji lagi. Karena kalau enggak ada ilmu, akhlak kita enggak bakal bisa dibenerin.
Terakhir, pesanku, jangan jalan sendirian. Cari guru, cari ulama. Dengerin komando mereka. Karena kalau jalan sendiri, bisa nyasar, bisa juga dimanfaatin orang yang enggak bertanggung jawab.
Yuk, mulai sekarang, kita niatin lagi. Tanamkan akhlak mulia Nabi dalam diri kita. Insya Allah, kalau kita semua kompak, hidup kita pasti jadi lebih baik. Hidup adem di dunia, juga di akhirat. Amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.