Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sahabat-sahabatku yang budiman,

Dalam perjalanan menuntut ilmu agama, seringkali kita fokus pada seberapa banyak yang kita tahu. Namun, Habib Gasim, seorang ulama yang penuh hikmah, mengingatkan kita akan sesuatu yang jauh lebih fundamental: pentingnya memiliki guru spiritual (mursyid). Ibarat berlayar di samudra luas, kita butuh nahkoda yang berpengalaman agar tidak tersesat. Begitu pula dalam ilmu agama, bimbingan seorang guru akan menjaga kita dari kesalahpahaman dan penafsiran yang keliru.

Habib Gasim juga menekankan sebuah prinsip emas: "Adab di atas ilmu." Apa gunanya ilmu setinggi langit jika kita tidak memiliki adab atau akhlak yang mulia? Adab adalah cerminan hati, sopan santun, rendah hati, dan cara kita memperlakukan orang lain. Ilmu yang disertai adab akan membawa keberkahan dan manfaat yang lebih besar, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Di era digital ini, Habib Gasim juga tak luput memberikan nasihat penting tentang penggunaan teknologi modern. Media sosial, internet, dan segala kecanggihan lainnya bisa menjadi pedang bermata dua. Jika digunakan untuk kebaikan, dakwah, menyebarkan ilmu, atau silaturahmi, ia akan menjadi ladang pahala. Namun, jika digunakan untuk hal-hal negatif seperti ghibah, fitnah, atau menyebarkan kebencian, maka ia bisa menjadi sumber malapetaka.

Mari kita renungkan pesan Habib Gasim ini. Mari kita cari guru yang membimbing, utamakan adab dalam setiap langkah, dan gunakan teknologi dengan bijak. Semoga kita semua menjadi pribadi yang berilmu, beradab, dan mampu memanfaatkan segala karunia Allah untuk kebaikan. Aamiin.